Smart, creative, and inpirative

The Digital Revolution in Education: A New Era

Image
The Digital Revolution in Education: A New Era The advancement of the digital world has significantly influenced our lives, particularly in the field of education. Parents and teachers often face challenges in monitoring their children or students. Nevertheless, the digital revolution is an inevitable part of modern life. Therefore, the author discusses the most pressing issues related to this revolution, including its definition, impact, and the major transformations it brings about.     The integration of digital technologies into education has significantly reshaped how teaching and learning occur. With the emergence of the internet and advanced digital tools, students now have unprecedented access to information, allowing them to engage in self-guided learning from virtually any location at any time. This shift has helped break down traditional barriers like geography and scheduling, making education more inclusive and accessible to a broader audience (Kumar, 2023).  ...

Tiga Langkah Menjadi Pembicara Ulung seperti "Soekarno"

Tiga Langkan Rahasia Menjadi Pembicara Ulung

          Siapa yang tidak kenal dengan prsiden Indonesia yang pertama "Ir. Soekarno", dia adalah salah satu pemimpin yang sangat hebat dalam berbicara atau berpidato di depan umum. Pidatonya berapi- api, tersusun rapih, enak didengar, tidak membosankan, dan sangat inspiratif sekali bagi yang mendengarnya. Bahkan rakyat berbondong- bondong datang untuk mendengarkan pidato Bung Karno  jika ada kabar bahwa bungkarno ingin berpidato. Bung karno ketika berpidato tidak terputus putus dalam menyampaikan isi pidatonya ataau menyampaikan informasi, karena Bung karno itu mempunyai segudang ilmu atau informasi sehingga pidatonya tidak terputus-putus. Ada tiga faktor yang membuat Soekarno hebat dalam berpidato, pertama Soearno hobi memaca, kedua Soekarno hobi menulis, dan yang ketiga soekarno suka pidato.

1. Soekarno Rajin Membaca

    Membaca adalah bagian yang sangat penting untuk menjadikan seseorang pandai berpidato, karena dengan membaca seseorang akan banyak memperoleh ilmu pengetahun, informasi, serta pengalaman. Soekarno, presiden Indonesia yang pertama, terkenal seorang pemimpin yang rajin membaca; olehkarena itu, ketika beliau berpidato, Bung karno tidak pernah kehabisan kata- kata atau kalimat yang disampaikan, karena Bungkarno selalu menyampaikan informasi dari apa yang dibacanya.

2. Soekarno Rajin Menulis

    Menulis salah satu kegiatan atau cara seseorang mengungkapkan atau menyampaikan pemikiran, ide, perasaan atau pesannya kepada orang lain. Menulis mempunyai relasi yang erat dengat membaca, karena tulsan seseorang akan jauh lebih baik apabila orang tersebut suka membaca, dan membaca akan kurang bermakna bahkan informasi atau pengetahuan yang diperoleh dari membaca maka akan cepat mudah hilang. Oleh karena itu agar pengetahuan, dan pengalaman yang diperoleh melalui membaca tetap ada dan bermanfaat maka harus diukir kembali dalam sebuah tulisan. Tulisanpun supaya lebih menarik dan bdrmanfaat maka sang penulis harus lebih banyak membaca. Sukarno pandai menulis dengan tulisannya bagus, menarik,dan inspiratif karena Bung karno suka membaca.

3. Soekarno Pandai Berpidato

      Kepandaian Bung karno dalam berpidato tidak hanya terkenal di dalam negeri tapi juga diluar negeri. Pidato Bung karno sangat berapi- api dan sangat membangkitkan semanget dengan suaranya yang khas dan lantang, indah didengar, mudah dipahami dan dicerna oleh semua kalangan baik orang intelek maupun orang biasa. Pidato Bung karno sangat disegani baik di dalam negeri maupun di luar negeri,karena Bung karno ketika pidato suaranya sangat tegas dan dengan penuh keberanian mengatakan yang benar itu benar dan mengatakan yang salah itu salah. Kehebatan Bung karno dalam berpidato tidak terlepas dari efk banyak membaca dan menulis. Oleh karena itu, literasi membaca dan menulis sangatlah penting jika kita ingin pandai pidato seperti Bung Karno.

Comments

Popular posts from this blog

REVOLUSI DIGITAL BEBASIS AKHLAK

Can Gamification Be a Solution to Increase Students' Interest in Learning?

Mengapa Guru harus Menjadi Activator.